Sejarah Perjudian di Amerika pada Masa Kolonial

Jauh sebelum gemerlap kasino Las Vegas dan lotere negara bagian modern, sejarah perjudian di Amerika telah tertanam dalam struktur sosial, ekonomi, dan bahkan politik masyarakatnya sejak masa kolonial. Berbeda dengan citra negatif yang sering melekat saat ini, perjudian pada abad ke-17 dan ke-18 memiliki peran yang kompleks dan sering kali diterima sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pandangan terhadap aktivitas ini sangat bervariasi, mulai dari hiburan para bangsawan hingga sumber pendanaan vital bagi proyek-proyek publik.

Pada masa kolonial, sikap terhadap perjudian sangat dipengaruhi oleh latar belakang geografis dan agama para pemukim. Di wilayah New England yang didominasi oleh kaum Puritan, perjudian dianggap sebagai dosa dan perbuatan sia-sia yang mengarah pada kemalasan dan kehancuran moral. Undang-undang ketat diberlakukan untuk melarang permainan kartu, dadu, dan taruhan dalam bentuk apa pun. Sebaliknya, di koloni-koloni selatan seperti Virginia dan Carolina, di mana kaum aristokrat Anglikan berkuasa, perjudian dipandang sebagai hiburan yang pantas bagi seorang pria terhormat. Taruhan pacuan kuda, sabung ayam, dan permainan kartu di perkebunan-perkebunan megah adalah pemandangan umum dan menjadi simbol status sosial.

Salah satu bentuk perjudian yang paling signifikan dan diterima secara luas pada masa kolonial adalah lotere. Lotere tidak hanya dianggap sebagai permainan untung-untungan, tetapi juga sebagai mekanisme penggalangan dana yang sangat efektif. Ketika pajak dianggap tidak populer dan sulit dipungut, pemerintah kolonial dan organisasi swasta beralih ke lotere untuk membiayai berbagai proyek publik yang esensial. Pembangunan jalan, jembatan, gereja, dan bahkan institusi pendidikan terkemuka seperti Harvard, Yale, dan Princeton (saat itu College of New Jersey) sebagian didanai melalui hasil penjualan tiket lotere. Lotere dianggap sebagai bentuk "pajak sukarela" yang memungkinkan pembangunan infrastruktur penting tanpa membebani warga secara langsung.

Kehidupan sosial di Amerika kolonial juga tidak bisa dilepaskan dari perjudian. Kedai minuman atau tavern menjadi pusat aktivitas komunitas, di mana para pria dari berbagai kelas sosial berkumpul untuk minum, bersosialisasi, dan bertaruh. Di sinilah permainan kartu seperti Whist dan Faro, serta permainan dadu seperti Hazard, dimainkan dengan penuh semangat. Bagi kaum elit, klub-klub pria eksklusif dan rumah-rumah pribadi menjadi arena untuk taruhan yang lebih besar. Namun, aktivitas perjudian yang paling menyatukan semua lapisan masyarakat adalah pacuan kuda. Acara ini bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan festival sosial besar tempat para pemilik kuda kaya, petani, dan budak berkumpul untuk memasang taruhan dan menyaksikan aksi.

Warisan dari sejarah perjudian di Amerika pada masa kolonial ini masih terasa hingga kini. Kompleksitas pandangan, di mana perjudian bisa menjadi dosa sekaligus alat pembangunan, mencerminkan ambivalensi yang terus berlanjut dalam budaya Amerika terhadap aktivitas ini. Antusiasme publik terhadap tontonan yang melibatkan taruhan, baik itu pacuan kuda di masa lalu atau berbagai acara olahraga modern, tidak pernah pudar. Sensasi menyaksikan sebuah acara secara langsung, seperti yang kini dinikmati melalui m88 live streaming, memiliki akar yang dalam pada tradisi taruhan komunal yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Dari lotere untuk membangun universitas hingga taruhan di kedai minuman yang kumuh, perjudian telah membentuk lanskap ekonomi dan sosial Amerika dengan cara yang tidak terduga, membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar permainan untung-untungan, melainkan cerminan dari nilai dan kebutuhan masyarakat pada masanya.